Literasi Fisik

    Tinjauan asal-usul litearsi fisik menjadi hal yang menarik untuk diungkap, berguna sebagai permulaan, menukil pernyataan  (Corbin, 2016) referensi literasi fisik bukanlah istilah baru, literasi fisik telah direferensikan medio tahun 1900 dan 1950. Penggunaan istilah literasi fisik mengandung metafora yang membawa perbandingan literasi bahasa, dikandung arti bahwa modernitas menuntut physical literacy sama dengan literasi intelektual. Istilah literasi secara garis besar adalah menjadi terdidik (Bailey, 2021). Margareth Whitehead mengelaborasi gagasan-gagasan physical literacy hingga saat ini bertanggung jawab atas sebagian besar konsep keaksaraan gerak sebagai perwujudan hidup dan jalan menuju kulaitas hidup yang lebih baik (Jurbala, 2015). Bersumber dari (ipla, 2017) keaksaraan fisik merupakan gambaran motivasi, kepercayaan diri, kompetensi fisik, pengetahuan dan pemahaman untuk menghargai dan menerima tanggung jawab untuk keterlibatan dalam aktivitas fisik seumur hidup. (M. Whitehead, 2007) menggambarkan pada sisi eksistensial dan fenomenologi, dan mengklaim bahwa melalui realisasi, eksplorasi dan ekspresi yang lebih lengkap dari diri manusia, maka manusia bisa meningkatkan kesadaran dirinya. Penekanan yang dilakukan Whitehead adalah pada kesatuan antara tubuh dan pikiran yang tidak dapat dipisahkan (monoisme), membawa kesadaran pentingnya terlibat secara intelektual dan emosional dalam berbagai bentuk gerakan. Secara ringkas Whitehead dalam (Lounsbery & McKenzie, 2015) menyampaikan unsur dalam literasi fisik adalah “motivation, confidence, physical competence, knowledge, and understanding to value and take responsibility for engagement in physical activity for life”.

Comments

Popular posts from this blog